Kamis, 29 Agustus 2019

AWAL MULA PENCIPTAAN _ bagian pertama _


ENSIKLOPEDI  MINI  PERJALANAN  DUNIA

بسم الله الرحمن الرحيم
Edisi 2:

AWAL MULA PENCIPTAAN
_ bagian pertama _
           
Pembicaraan tentang awal mula penciptaan makhluk, baiknya diawali dengan pembicaraan tentang keberadaan Allah sebelum Allah menciptakan makhluk itu sendiri. Dan hal ini telah dijelaskan dalam hadits.
            Dalam kitab shohih Al-Bukhori, bab bad’ul kholqi:  Rasulullah صلى الله عليه وسلم  bersabda:
«كَانَ اللَّهُ وَلَمْ يَكُنْ شَيْءٌ غَيْرُهُ، وَكَانَ عَرْشُهُ عَلَى المَاءِ، وَكَتَبَ فِي الذِّكْرِ كُلَّ شَيْءٍ، وَخَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ»
Artinya:
            “ Allah sudah ada ketika segala sesuatu selain-Nya tidak ada. ‘Arsy-Nya ada di atas air. Allah menulis di dalam ‘Adz-dzikr’ (kitab lauhul mahfudz) segala sesuatu dan Dia menciptakan langit dan bumi.”
          
Dalam riwayat lain:
كَانَ اللهُ وَلَمْ يَكُنْ شَيْئٌ قَبْلَهُ
Artinya:
            “ Allah sudah ada dan tidak Ada sesuatu pun sebelum diri-Nya.”
            Jadi, Allah-lah yang ada, pada masa ketika apapun belum ada, ketika siapa pun belum ada. Dia sendiri, tidak ada apa dan siapa pun bersama-Nya, dan tidak ada apa dan siapa pun yang mendahului-Nya; mendahului keberadaan-Nya. Keber-ada-an-Nya maha mutlak dan tanpa ada batasan. Dia-lah yang pertama. Dia Al-Awwalu (Dzat Yang Maha Awal) yang tidak didahului oleh ketidak-adaan, sebagaimana firman Allah:
{هُوَ الأوَّلُ وَالآخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ (3) }
Artinya:
            “ Dia-lah yang Maha Awal dan Maha Akhir, Yang Maha Dhohir dan Maha Bathin, dan Dia Mengetahui segala sesuatu.” (QS.Al-Hadiid: 3).
            Berkata Imam Ath-Thobari: “Allah Ta’ala berfirman: “Dia-lah Yang Maha Awal” sebelum segala sesuatu ada tanpa ada batasannya, “dan Maha Akhir”, Dia berkata: Dan Maha Akhir setelah musnahnya segala sesuatu tanpa ada kesudahannya. Apa alasannya, mengapa ditafsirkan demikian: karena Dia (Allah) sudah ada ketika tidak ada sesuatu pun yang ada selain diri-Nya, dan kelak Dia akan tetap ada setelah musnahnya sesuatu (ini) semuanya; sebagaimana firman-Nya:
كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ إِلا وَجْهَهُ
Artinya:
            “ Segala sesuatu akan binasa kecuali Wajah-Nya.”
                                               
                                                                        Bersambung, in sya Allah..........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar